RANU TOMPE SEMERU - TEMPAT WISATA INDONESIA
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ( TNBTS ) menemukan danau
yang belum terjamah seluas 7.000 meter persegi di kaki Gunung Semeru,
tepatnya di blok Gunungan Jambangan, Resor Seroja, Kabupaten Lumajang,
yakni Danau Tompe.
Untuk saat ini masih belum ada jalur pendakian untuk menuju danau tersebut,
namun kalau lewat Ranu Pani, dibutuhkan waktu tempuh sekitar empat jam,
meski jaraknya hanya enam kilometer. Kondisi itu disebabkan oleh medan
yang cukup berat bagi pengunjung.
Danau Tompe tersebut berada di ketinggian 1.733 meter di atas permukaan
laut ( Mdpl ) dengan suhu udara antara 10,5 hingga 14 derajat Celsius.
Selain pemandangan alamnya yang sangat indah, di sekitar Ranu Tompe juga banyak ditemukan keanekaragaman hayati yang
sangat langka, seperti Paruh Kodok Jawa ( Batrachostomus Javanensis ),
tanaman Pinang Jawa ( Pinang Javana Blume ) serta berbagai jenis tanaman
anggrek dan capung. Di sekitar danau juga ditemukan jejak kaki, bekas cakaran di pohon serta kotoran macan tutul Jawa ( Panthera Pardus Melas )
Sementara di kawasan perairan Ranu Tompe ditemukan lima jenis ondonata,
yakni capung jarum yang terdiri atas Capungsambar hijau ( Orthetum sabina
Drury ), Capungsambar kembara ( Pantala lavescens ), Xiphiagrion
cyanomelas, Agriocnemis sp, dan Anacieschna montivagans.
Sementara itu Kepala TNBTS Ayu Dewi Utari menambahkan di Indonesia, lima
jenis capung tersebut hanya ada di kawasan Ranu Tompe. Di kawasan danau
itu juga ditemukan sekitar 50 jenis flora dan 20 jenis fauna yang
sangat langka.
Sebenarnya keberadaan Ranu Tompe tersebut sudah pernah diketahui oleh masyarakat
Tengger sekitar tahun 1980 - an, namun masyarakat yang mengetahuinya
enggan menjamah danau itu karena kawasan tersebut dianggap sebagai
wilayah yang angker.
Bahkan warga sekitar danau itu menyebut Ranu Tompe dengan nama Ranu Lus atau
kependekan dari Ranu Makhluk Halus. Karena dianggap angker dan banyak
dihuni oleh makhlus halus itulah, masyarakat enggan mendatangi danau
yang sebenarnya cukup eksotik dan indah itu.
Keindahan Ranu Tompe tersebut juga dilengkapi dengan lapisan tanah
berupa campuran antara kerikil dan tanah yang tersebar merata pada
kedalaman 15 - 35 cm dari permukaan tanah.
Dan kata Kepala TNBTS Ayu Dewi Utari, “Kami akan tetap mempertahankan keaslian alam ini karena di kawasan itu
masih banyak satwa yang dilindungi. Oleh karenanya, kami tidak punya
rencana untuk membuka daerah Ranu Tompe untuk wisata, nanti bisa rusak.
on
Tidak ada komentar:
Posting Komentar